Jumat, 01 Juni 2012

ASKEB I (KEHAMILAN)

ASKEB I (KEHAMILAN)
ASKEB I (KEHAMILAN)

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Kesehatan merupakan idaman bagi setiap orang, pemerintah pun juga memberikan perhatian yang cukup besar terhadap kesehatan tersebut. Kesehatan sangat diperlukan sejak konsepsi hingga menjelang mati, dan siklus kehidupan ini berawal dari kandungan seorang ibu. Kehamilan seorang ibu mempunyai banyak resiko baik terhadap ibu maupun bayinya.
Bertitik tolak dari konsep tersebut diatas jelaslah pembangunan manusia seutuhnya bukan hanya pembangunan fisik atau ekonomi saja melainkan juga pembangunan di bidang kesehatan. Dimana untuk membangun manusia seutuhnya berarti menjamin adanya perbaikan taraf hidup dan semua lapisan masyarakat. Demikian pula halnya dengan kemampuan pelayanan kesehatan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan akan berdampak langsung pada upaya peningkatan kesehatan, misalnya pada pemeriksaan kehamilan yang paripurna.

Dengan menerapkan manajemen kebidanan diharapkan kondisi ibu dan janin dapat terdeteksi secara komprehensif sehingga ibu dalam masa kehamilannya sampai masa persalinan dan post partum tetap dalam kondisi baik, sehingga janin dalam masa kehamilan juga dalam kondisi baik dan lahir secara normal dan tumbuh kembang menjadi manusia yang berkualitas.
Berdasarkan data diatas praktikan mencoba melakukan study kasus. Pada Ny S, G1P0A0, hamil 33 minggu yang dilaksanakan di BPS SITI MUSA’ADAH, BERINGIN, NGALIYAN-SMG tanggal 16 Februari 2010.

B.     Tujuan Penulisan
·         Tujuan Umum
Memperoleh suatu pengalaman yang nyata dalam pelaksanaan asuhan kebidanan dengan menerapkan manejemen kebidanan pada ibu hamil normal.
·         Tujuan Khusus
1.         Mampu melakukan anamnesa dengan menggunakan komunikasi yang baik dan benar kepada ibu hamil, serta menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
2.         Mampu melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang secara lengkap dengan benar dan tepat pada ibu hamil.
3.         Mampu menganalisa masalah berdasarkan data atau informasi yang telah diperoleh melalui anamnesa dan pemeriksaan yang dilakukan.
4.         Mampu membuat suatu perencanaan tindakan berdasarkan analisa yang telah ditentukan.
5.         Mampu melaksanakan asuhan secara komprehensif sesuai dengan perencanaan yang telah disusun.
6.         Mampu melakukan evaluasi dari prosedur pemeriksaan yang dilakukan.
7.         Mampu membuat pendokumentsian menggunakan metode SOAP.

C.    Metodologi Penulisan
Metode dalam penulisan ini adalah diskriptif yaitu menggunakan gambaran secara garis besar serta teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan laporan ini meliputi : wawancara (anamnesa) untuk mendapatkan data‑data yang diperlukan (data subjektif), metode observasi untuk mengamati perilaku dan keadaan untuk memperoleh data tentang kesehatan pasien, metode pemeriksaan fisik untuk memperjelas data-data, pemeriksaan laboratorium sebagai data penunjang serta metode kepustakaan untuk perkaya khasanah ilmiah yang mendukung pelaksanaan study kasus. (Sastroasmoro, 1995).


D.    Sistematika Penulisan
BAB I      Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan penulisan, metodologi penulisan, dan sistimatika penulisan.
BAB II    Tinjauan Teori berisi konsep dasar kehamilan dan konsep dasar  kebidanan dan pendokumentasian.
BAB III   Tinjauan Kasus berisi pengelolaan kasus.
BAB IV   Pernbahasan berisi tentang permasalahan yang timbul dalam tinjauan kasus yang tidak sesuai dengan konsep dasar.
BAB V    Penutup berisi kesimpulan dan saran
Daftar Pustaka


















BAB II
LANDASAN TEORI


A.      KONSEP DASAR KEHAMILAN
2.1         PENGERTIAN KEHAMILAN
a.         Kehamilan ialah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. (Manuaba, 1998)
b.        Kehamilan adalah masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. (Prawirohardjo,S, 1995)
c.         Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh di dalam rahim ibu (Depkes RI,1994)
d.        Kehamilan adalah dimulai dari ovulasi sampai partus yaitu kira‑kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43minggu), (Prawirohardjo,S, 1995)
Dihitung dari pertama haid terakhir, kehamilan dibagi dalam 3 trimester yaitu :
a.    Trimester pertama  yaitu : dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan.
b.    Trimester kedua yaitu : dimulai dari bulan ke empat sampai 6 bulan.
c.    Trisemester ketiga yaitu : dimulai dari bulan ke tujuh sampai 9 bulan.

2.2         PROSES TERJADINYA KEHAMILAN DAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN JANIN
a)        Proses terjadinya kehamilan
Pada saat sexual intercouse sekitar 200‑600 juta spermatozoa tertuang ke dalam servix uteri dan vornik vagina. Spermatozoa akan bergerak melalui kanalis servikalis dengan gerakan flagellum spermatozoa dan kontraksi dinding otot uterus dan tubae uterina yang terstimulir oleh prostatglandin pada sperma, tempat pembuahan atau fertilasi di ampula tubae. Oosit sekunder dilepaskan oleh volikel ovarium ditangkap oleh fimbrae tubae dari oosit masuk ke dalam ampula tubae tempat fertikel.
b)        Pertumbuhan dan perkembangan janin
·           Periode pre embrional yaitu : dari minggu pertama sampai minggu ke tiga.
1)        Fertilisasi
a)        Bertemunya spermatozoa dengan ovum melalui beberapa fase
b)        Sperma menembus corona radiata
c)        Spermatozoa menembus zona pellucida
d)       Fungsi membran plasma oosit dengan membran plasma spermatozoa
e)        Oosit sekunder menyelesaikan pembelahan meiosis II
f)         Pembentukan pronucleus male
g)        Penyatuan antara pronucleus female dengan pronucleus male dan membentuk zigote
h)        Hasil dari fertilisasi
i)          Terbentuknya kembali sel dengan jumlah chromosome diploid
j)          Penentuan jenis sex
k)        Variasi spesies yaitu pertukaran materi genetik
2)        Zigote
Sel primordial manusia baru yang haploid dan akan mengalami pembelahan mitosis yang berulang‑ulang.
a)        Zigot menjadi dua sel yang masing-masing disebut blastomer kemudian membelah terus menjadi empat, delapan, enam belas, tiga puluh dua, dan seterusnya.
b)        Blastomer semakin lama menjadi berubah bentuk berjejal satu sama lain dan pada 3 hari fertilisasi berubah menjadi morula dan masuk cavum uteri.
c)        Blastomer berkelompok yang dapat dibedakan menjadi embrioblast dan trophoblast pada stadium konseptus disebut sebagai blastosit (blastula).
d)       Pada hari ke-6, blastosita melekat pada ephitel endometrium sel trophoblast berproliferasi dan differensiasi menjadi cytotrophoblast berada di superfistal dan cyncytiotrophoblast yang berada di profundal. Terjadi implantasi blastosita ke dalam endometrium.
e)        Pada hari ke‑7, terbentuk triphoblast (endoderm primitra) pada facies cavum blastosit embrioblast.
f)         Pada minggu ke-2, blastosit masuk sepenuhnya ke dalam endometrium, aktif metakukan mitase, menjadi tebal dan memproduksi Human Chorionic Gonadotrophin (HCG), masuk kedalam darah maternal dan pada akhir minggu ke2 kadarnya cukup sensitif untuk test kehamilan.
g)        Di daerah antara embriobalst dengan trophoblast terbentuk spatium sebagai primodium dari cavum amnion, sel-sel amnioblast kemudian menjadi membran yang disebut amnion.

·           Periode Embrional
Dari minggu ke‑3 sampai ke‑8, pada masa ini terjadi perkembangan embrio secara morfoligik embrio disebut grastula. Pada akhir periode embrional semua sistim organ utama sudah terbentuk tetapi belum berfungsi sempurna dan embrio telah memiliki gambaran manusia. Pembentukan plasenta telah sempurna dan sudah berfungsi pada minggu ke‑3.
1)        Perkembangan Embrio
ü  Minggu ke‑4 yaitu : pembentukan tunas ekstrimitas inferior, mandibula dan maxila tunas ekstrimitas superior.
ü  Minggu ke‑5 yaitu : pertumbuhan otak, deferensiasi ekstrimitas dan jari.
ü  Minggu ke‑6 yaitu : ada reflek spontan pada embrio bila disentuh.
ü  Minggu ke‑7 yaitu : pembentukan organ pencernaan.
ü  Minggu ke‑8 yaitu : ekstrimitas tampak dan jari panjang dan telah terpisah, ekor menghilang, kepala menyusul separo embrio.
2)        Umur embrio dapat ditentukan dengan :
a)        HPHT
b)        Perkiraan waktu fertilitas
c)        Pengukuran rongga chorion dan embrio
d)       Secara Internasional “Cargenic Embrionie Staging System”

·         Periode Fetal
Minggu ke‑9 sampai lahir embrio menjadi fetus, pertumbuhan badan dan deferensiasi organ.
1)      Minggu ke-9 sampai minggu ke-12
Ekstrimitas sudah sempurna, hepar berfungsi dan lien mulai aktif. Urine terbentuk.
2)      Minggu ke-13 sampai minggu ke-16
Regenerasi membentuk saraf dan sudah mulai berbentuk manusia.
3)      Minggu ke-17 sampai ke-20
Diferensiasi organ genetalia dan kulit terlapisi vernik caseosa.
4)      Minggu ke‑21 sampai ke‑25
Kulit keriput, surfactan disekresikan, jari telah tumbuh kuku.
5)      Minggu ke-26 sampai ke‑29
Lien berfungsi hematopolisis, medulla essium membuat eritrosit.
6)      Minggu ke‑30 sampai ke‑34
Reflek pupil terhadap cahaya dapat dibangkitkan 8%, berat badan, lemak rutin, kulit pink, ekstremitas gemuk.
7)      Minggu ke‑35 sampai ke‑38
Fetal full aterm

Plasenta
          Umumnya plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan lebih kurang 16 minggu dengan tuang amnion telah mengisi seluruh cavum uteri. Fungsi plasenta adalah mengusahakan janin tumbuh baik, untuk pertumbuhan ini dibutuhkan adanya saluran zat asam, zat‑zat gizi dan pembuangan CO2 serta metabolisme janin ke peredaran darah lain. Fungsi plasenta adalah :
·           Nutrisi : memberi makanan pada janin
·           Eksktesi : mengeluarkan bahan metabolisme
·           Sebagai alat pembentuk hormon
·           Sebagai alat untuk mengeluarkan anti body bayi
·           Sebagai respirasi : untuk memenuhi O2 dan mengeluarkan CO2

Liquor Amni’i
          Warna putih agak keruh, bau khas, agak amis dan volume pada hamil cukup bulan 1000 ‑ 1500 ml.
Fungsi air ketuban :
a)        Melindungi janin terhadap trauma dari luar
b)        Memungkinkan janin bergerak bebas
c)        Melindungi suhu tubuh janin
d)       Meratakan tekanan di dalam uterus pada waktu partus
e)        Membersihkan jalan lahir


2.3         PERUBAHAN FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS PADA KEHAMILAN
a)        Perubahan‑perubahan Maternal
·      Minggu ke‑4
Ibu terlambat menstruasi. Payudara menjadi nyeri dan membesar, kelelahan yang kronis dan sering kencing mulai terjadi dan berlangsung sampai 3 bulan, berikutnya. HCG di dalam urine dan serum 9 hari setelah konsepsi.
·      Minggu ke‑8
Mual dan muntah/morning sickness, mungkin terjadi sampai 12 minggu. Uterus berubah dari bentuk pear menjadi globular. Tanda‑tanda hegar dan Goodell muncul, servic fieksim leukorhoe meningkat. Ibu mungkin terkejut atau senang dengan kehamilannya. Penambahan BB tidak terlihat.
·      Minggu ke‑12
Tanda Chedwick muncul. Uterus naik diatas symphisis pubis. Kontraksi Braxton Hicks mulai dan mungkin terus berlangsung selama kehamilan. Potensi untuk menderita infeksi saluran kencing meningkat dan ada selama kehamilan. Kenaikan BB sekitar 1‑2 kg selama trimester pertama. Plasenta berfungsi penuh dan memproduksi hormon.
·      Minggu ke‑16
Fundus berada di tengah antara symphisis dan pusat. BB ibu bertambah 0,4-0,5kg perminggu selama sisa kehamilan. Mempunyai lebih banyak energi, diameter lebih biparietal dapat diukur dengan ultrasound. Sekresi vagina meningkat. Tekanan pada kandung kencing berkurang dan sering kencing berkurang.
·      Minggu ke‑20
Fundus mencapai pusat, payudara mulai sekresi colostrum. Kantung ketuban menampung 400cc cairan. Rasa akan pingsan dan pusing mulai terjadi jika posisi berubah secara mendadak. Varises pembuluh darah mungkin mulai terjadi, ibu merasakan gerakan janin. Areola mamae bertambah gelap, mungkin terjadi kram pada kaki.
·      Minggu ke‑38
Penurunan bayi kedalam pelviks/panggul ibu, plasenta setebal hampir 4 kali waktu 18 minggu dan beratnya 0,5‑0,6 kg. Ibu ingin sekali melahirkan anak, sakit pinggang dan sering kencing meningkat. Braxton hick meningkat karena serviks dan SBR mempersiapkan persalinan.

b)        Perubahan‑perubahan Hormonal pada lbu
Selama siklus normal menstruasi, pituitary anterior memproduksi LH dan FSH. FSH menstimulasi Grafian Follicle untuk menjadi matang dan berpindah ke permukaan ovarium di mana ia dilepaskan. Folikel yang kosong dikenal sebagai corpus liteum yang distimulasi oleh LH untuk memproduksi progesteron. Progesteron dan Esterogen menstimulasi perkembangbiakan desidua dalam upaya mempersiapkan implantasi jika kehamilan terjadi.
Plasenta yang terbentuk dan berfungsi lengkap 10 minggu setelah pembuahan mengambil alih tugas corpus luteum untuk memproduksi Esterogen dan Progesteron.
1.         Hormon estrogen
a)        Pengaruh umum
Menyebabkan pertumbuhan, baik ukuran maupun jumlah sel.
b)        Pengaruh Khusus
·         Menyebabkan penebalan endometrium sehingga ovum yang sudah dibuahi dapat tertanam.
·         Menyebabkan hypeolophy dinding uterus dan peningkatan ukuran pembuluh darah dan lymphatics yang mengakibatkan peningkatan vaskularisasi, kongesti dan odema.
Perubahan yang terjadi :
a)        Tanda Chedwick : warna biru / ungu di vulva dan vagina
b)        Tanda Goodell : melemahnya serviks
c)        Tanda Hegar : melemahnya isthmus uteri
d)       Hyphertrophy dan Hyperplasia otot uterus.
e)        Hyphertrophy dan Hyperplasia jaringan payudara termasuk sistem pembuluh
2.         Hormon progesteron
a)        Pengaruh Umum :
Peningkatan sekresi, mengendurkan otot-otot halus.
b)        Pengaruh Khusus :
·           Menyebabkan perubahan endometrium sehingga ovum yang sudah dibuahi dapat tertanam.
·           Mengendurkan otot‑otot halus yang berakibat :
(a)      Meningkatkan waktu pengosongan lambung dan gerak peristaltik.
(b)      Meningkatkan gastric refick karena pengendoran cardiac spinter, rasa panas dalam perut.
(c)      Penurunan motilitas gastro intestinal yang mengakibatkan konstipasi.
(d)     Pembuluh darah arteri dan dinding, vena mengendur dan membuka meningkatkan kapasitas vena dan venulus.
·           Menjaga peningkatan suhu basal ibu
·           Merangsang perkembangan sistem alveolus payudara
·           Dengan hormon relaxin melembutkan/ mengendurkan jaringan penghubung, ligamen dan otot sakit punggung, nyeri ligamen.

c)        Perubahan pada Sistem Cardiovaskuler dan Sistem Hematologikal
1)        Cardiac Out put
Adalah produk denyut jantung dan volume detak, kedua hal ini meningkat selama kehamilan normal antara 30% ‑ 50% selama kehamilan. Level maksimumnya pada trimester III dan tetap tinggi sampai persalinan. Cardiac Output tergantung pada posisi ibu dan menurun pada saat ibu berbaring terlentang. Uterus yang membesar menekan vena cava imferior, mengurangi venosus kembali ke jantung sehingga mengurangi Cardiac Output.
Ibu hamil mempunyai sindrom hipokusi pada saat berbaring terlentang dan mengalami tekanan darah serta gejala‑gejala pusing, pening, mual dan rasa akan pingsan.
2)        Tekanan Darah
Turunnya peripheral vaskuler resistance selama kehamilan utamanya disebabkan pengaruh peregangan otot halus oleh progesteron. Penurunan dalam peripheral vaskuler resistance mengakibatkan penurunan dalam darah selama 24 minggu pertama.
Tekanan sistolik turun sekitar 5 sampai 16 mmHg dan diastolik 10 sampai 15 mmHg setelah 24 minggu, tekanan darah sedikit demi sedikit naik dan kembali pada tekanan darah sebelum hamil. Odema pada kaki sangat umum pada akhir kehamilan karena meningkatnya tekanan venous pada kaki, terhalangnya aliran lympatik dan menurunnya tekanan osmotik colled plasma.
3)        Volume Plasma dan Masa “RBC”­
Volume plasma maternal meningkat pada swit 10mg dan terus meningkat sampai 30‑40mg. Perubahan rata‑rata volume plasma internal berkisar antara 20‑100 %. Sedangkan RBC meningkat hanya  18‑30%, hemotokril menurun selama kehamilan yang normal. Hal ini disebut anemia fisiologis dalam kehamilan.
4)        Pembekuan
Perubahan dalam level fibrinogen, faktor penggumpalan, dan platelets selama hamil berakibat peningkatan kapasitas penggumpalan dengan akibat peningkatan resiko dan pembekuan intervaskuler tersebar yang menimbulkan komplikasi seperti kehamilan mola dan absorsi placenta.
5)        Metabolisme Zat Besi
Zat besi yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 1000mg, ini termasuk 500mg yang digunakan untuk meningkatkan masa RBC, 300 mg untuk janin, dan 200 mg untuk mengganti kehilangan zat besi 3,5 mg/hr.
Tujuan pemberian suplemen zat besi adalah untuk mencegah kekurangan zat besi ibu. Diperkirakan bahwa ibu yang mengalami kekurangan zat besi pada awal kehamilan dan tidak mendapatkan suplemen, memerlukan sekitar dua tahun mengisi kembali simpanan zat besi karena dari sumber‑sumber makanan.

d)        Perubahan Psikologis dalam kehamilan TM III
Trimester ketiga ditandai dengan klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi. Pada bulan ke-8 mungkin terdapat periode tidak semangat dan depresi ketika bayi semakin besar dan ketidaknyamanan bertambah. Sekitar 2 minggu sebelum melahirkan sebagian besar wanita mulai mengalami perasaan senang.
·           Keluhan‑keluhan umum pada wanita hamil
a.    Keluhan tentang perasaan dan emosi
·      Kehamilan kadang membuat seorang wanita  sangat emosional, mereka dapat tertawa atau menangis tanpa alasan tertentu, bahkan beberapa wanita akan menangis meskipun mereka gembira, atau dapat pula timbul perasaan depresi, marah dan kesal.
·      Beberapa wanita cemas dan takut sewaktu mereka hamil, khususnya mengenai kesehatan bayi atau mengenai proses persalinan juga masalah lain dalam kehidupan.
·      Banyak wanita hamil yang mengalami mimpi yang aneh, mimpi ini dapat sangatlah indah, berarti, menakutkan atau hanya aneh saja.
·      Beberapa wanita tidak mau melakukan kegiatan sex terlalu banyak pada saat meraka hamil, tetapi dalam pihak beberapa wanita lebih menginginkannya dari pada biasanya.
b.   Keluhan mengenai perubahan tubuh                                                                                                   Itibiffi
1)        Cloasma gravidarum
Merupakan daerah berwarna kehitaman yang muncul pada muka, payudara, dan perut. Tidak berbahaya dan menghilang setelah persalinan.
2)        Bercak keunguan di kulit
Bercak timbul dari sekelompok kecil vena di bawah kulit, terjadi bila ada pembengkakan pembuluh darah biasanya menghilang setelah persalinan.
3)        Payudara yang membesar dan keluar cairan
Payudara seorang wanita akan membesar selama masa kehamilan sebagai persiapan untuk membuat air susu untuk bayinya dan mungkin dapat timbul rasa nyeri.
4)        Pelupa
       Beberapa wanita pelupa saat mereka hamil
c.    Keluhan mengenai makan dan minum
1)        Mual dan tidak suka pada beberapa makanan
Banyak yang mengeluh mual pada bulan pertama kehamilan. Hat ini biasa disebut morning sickness/mual setiap pagi.
2)        Keinginan untuk makan makanan tertentu (ngidam)
3)        Rasa terbakar (panas) dan nyeri diperut serta daerah sekitar payudara disebut indisgestion atau heart burn. Hal ini timbul karena bayi yang tumbuh memenuhi perut ibu dan mendorongnya keatas lebih tinggi dari biasanya.
4)        Rasa kantuk
       Hal ini merupakan hal yang biasanya ditemukan pada 3 bulan pertama, penting baginya untuk istirahat yang cukup.
5)        Sulit tidur
d.   Keluhan mengenai nyeri pada tubuh
1)        Tendangan bayi yang menyakitkan atau berhentinya bayi menendang
                 Biasanya ibu merasakan tendangan secara teratur pada bulan ke-6 atau bulan ke-7. Jika bayi berhenti menendang untuk beberapa jam, hal ini biasa. Tetapi bila ibu tidak merasakan tendangan lebih dari satu hari, mungkin ada masalah.
2)        Nyeri tiba‑tiba pada tepi perut bagian bawah
                 Rahim ditunjang oleh ligamentum yang sangat kuat. Gerakan yang tiba-tiba dapat menyebabkan nyeri pada ligamentum ini
3)        Kram di awal kehamilan
                 Kram ringan dapat terjadi di awal masa kehamilan, hal ini normal, tetapi bila sering hai ini perlu di waspadai.
4)        Nyeri di daerah persendian
                 Tubuh dari wanita hamil lunak dan agak regang, sehingga bayi dapat bertambah besar dan juga untuk memudahkan proses persalinan, kadang sendinya juga menjadi longgar dan terasa tidak nyaman, khususnya daerah panggul.
5)        Nyeri di daerah punggung
                 Banyak wanita nyeri di daerah punggung, berat bayi, rahim dan kandungan air, memberikan beban bagi tulang dan otot ibu, juga bekerja keras.
6)        Kram pada kaki
                 Pada umumnya wanita hamil sering mengalami kram pada kaki atau tungkai khususnya pada malam hari atau sewaktu mereka meregangkan kakinya.
7)        Kaki bengkak
                 Pembengkakan kaki sering ditemui, khususnya pada siang hari atau udara panas hal ini normal, tetapi bila pembengkakan terjadi pada saat ibu bangun tidur pagi atau jika pembengkaan bertambah parah atau bila ada pitting odema, demikian juga pembengkaan di daerah tangan dan muka berarti ada masalah.
8)        Kesulitan untuk bangun dan berdiri
                 Posisi yang paling baik adalah tidak berbaring dengan posisi lurus pada pungung. Berat rahim menekan jumlah darah yang membawa makanan dan udara di bayi.
9)        Kesulitan BAB
          Beberapa ibu hamil mengalami kesulitan untuk BAB, hal ini disebut konstipasi. Hal yang dapat dilakukan ibu :
ü  Makan sayuran dan buah lebih banyak
ü  Makan makanan yang lebih berserat
ü  Minum air lebih banyak
ü  Berolah raga teratur
10)    Pembengakakan pembuluh darah
          Bewarna kebiruan dapat muncul di daerah kaki atau di daerah genetalia yang disebut varicese veins juga dapat menimbulkan keluhan nyeri.
11)    Wasir
          Hemoroid merupakan pembesaran pernbuluh vena di sekitar anus. Penyakit ini dapat memberikan keluhan berupa rasa panas, sakit atau gatal. Kadang dapat timbul perdarahan sewaktu ibu hamil BAB, apalagi ada keluhan konstipasi.
12)    Sering BAK
          Keluhan ini hal yang normal, khususnya pada bulan pertama dan terakhir pada kehamilan. Diakibatkan oleh kandungan yang bertambah besar dan menekan kandung kemih, sehingga hanya tersisa sedikit tempat untuk urine.
13)    Keputihan
          Cairan vagina merupakan salah satu cara membilas dari dalam. Wanita hamil kadang mengeluh bahwa cairan yang keluar banyak sekali khususnya pada akhir masa kehamilan. Bila bewarna kekuningan dan jernih hal yang normal. Bila disertai gatal, rasa kebakar atau bau busuk kemungkinan terkena infeksi.
14)    Sakit kepala
          Merupakan keluhan yang biasa didapat pada kehamilan tetapi biasanya tidak membahayakan. Jika wanita hamil datang dengan keluhan sakit kepala, dengan pembengkakan, tekanan darah naik merupakan tanda‑tanda yang menghawatirkan.
15)    Sesak napas
          Keluhan ini muncul pada akhir masa kehamilan. Hal ini disebabkan oleh bayi yang terus tumbuh mendesak paru‑paru ibu, yakinkan bahwa keluhan ini normal.
16)    Keringat banyak
          Hal ini biasa dijumpai dan selama tidak ada hal‑hal lain yang menghawatirkan, wanita hamil tidak perlu cemas

2.4     FREKUENSI PEMERIKSAAN KEHAMILAN
a.         Pemeriksaan pertarna kali yang ideal adalah sedini mungkin setelah haidnya terlambat, sekurang‑kurang satu bulan.
b.         Periksa ulang satu kali sebulan sampai kehamilan 28 minggu.
c.         Periksa ulang tiap 2 minggu pada kehamilan 28‑36 minggu.
d.        Setelah 36 minggu dilakukan tiap minggu sampai bayi lahir.

2.5         ANTENATAL CARE
a.        Pengertian
·           Antenatal care adalah : Pelayanan kesehatan atau perawatan kepada ibu selama masa kehamilan (DepKes RI, 1997).
·           Antenatal care adalah : pengawasan terhadap lbu hamil dengan mempersiapkan sebaik‑baiknya fisik dan mental ibu dalam kehamilan, persalinan dan nifas sehingga selalu dalam keadaan sehat dan normal.(Prawiroharjo, S, 1994)
b.        Tujuan
a)         Tujuan umum :
Antenatal Care bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat serta menghasilkan bayi yang sehat. (Dep Kes RI, 1997)
b)        Tujuan khusus pelayanan antenatal care :
·         Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.
·         Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan bayi.
·         Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
·         Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
·         Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian asi ekslusif.
·         Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
c.         Kebijakan program
1)        Kunjungan dalam pelaksanaan ANC terdapat kesepakatan adanya standar minimal yaitu dengan pemeriksaan ANC 4 kali selama kehamilan dengan distribusi sebagai berikut :
a.         Minimal satu kali pada trimester I
b.        Minimal satu kali pada trimester II
c.         Minimal dua kali pada trimester III (Dep Kes RI, 1994)
2)        Pelaksanaan pelayanan
Pelayanan antenatal care selengkapnya mencakup anemnesis, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium atas indikasi dasar dan intervensi khusus sesuai dengan tingkat resiko. Dengan pelayanan / asuhan standar minimal termasuk “7T” yaitu :
a.         (Timbang) berat badan
b.        Ukuran (tekanan) darah, diukur setiap kunjungan
c.         Ukur (Tinggi) fundus uteri, dilakukan setiap kunjungan dimana fundus uteri mulai teraba setelah usia kehamilan > 12 minggu.
d.        Pemberian imunisasi (Tetanus Toxoid) atau TT lengkap, mulai diberikan usia kehamilan 16 minggu dengan interval pemberian selanjutnya 4 minggu.
e.         Pemberian (Tablet zat besi) minimal 90 tablet selama hamil, mulai diberikan pada usia kehamilan 20 minggu diminum 1 hari 1 tablet.
f.         Tes terhadap penyakit menular sexual.
g.        Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.
d.        Kebijaksanaan tekhnis
Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilannya.
Pelaksanaan pelayanan ibu hamil secara keseluruhan meliputi :
1.        Mengupayakan kehamilan yang sehat
2.        Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan.
3.        Persiapan persalinan yang bersih dan aman.
4.        Perencanaan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan bila terjadi komplikasi.
e.         Pemberian vitamin dan zat besi
Dimulai dengan memberikan satu tablet sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung Fe SO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 mg minimal masing‑masing 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi, karena akan menganggu penyerapan.

B.       KONSEP DASAR KEBIDANAN
Dalam konsep dasar kebidanan yang berkaitan dengan judul, meliputi : pengertian, asuhan kebidanan, pengertian manajemen kebidanan, proses manajemen kebidanan menurut Varney, langkah‑langkah manajemen kebidanan, wewenang bidan, kompetensi bidan dan konsep manajemen kebidanan pada ibu hamil normal.
i.        Asuhan kebidanan
Adalah : penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tangung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan ibu masa hamil, masa persalinan, masa nifas, bayi setelah lahir, serta keluarga berencana. (Standar profesi kebidanan 1999).
ii.      Manajemen Kebidanan
Adalah : pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metoda pemecahan masalah secara sistimatis dimulai dari pengkajian, analisa data, diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. (Standar profesi kebidanan 1999).

Proses Manajemen menurut Varney (1997)
Proses manajemen terdiri dari 7 (tujuh) langkah yang berurutan dimana setiap langkah disempurnakan secara periodik. Proses dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Ketujuh langkah tersebut membentuk suatu kerangka lengkap yang dapat diaplikasikan dalam situasi apapun. Akan tetapi, setiap langkah dapat diuraikan lagi menjadi langkah‑langkah yang lebih rinci dan ini bisa berubah sesuai dengan kebutuhan klien.
Ketujuh langkah tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Langkah I (pertama) : Pengumpulan data dasar
Melakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang diperlukan secara sisternatik untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap, yaitu :
1)      Riwayat kesehatan
2)      Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhannya
3)      Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya
4)      Meninjau data laboratorium dan membandingkannya dengan hasil studi
  1. Langkah II (kedua) : Interprestasi data dasar
Melakukan identifikasi yang benar terhadap masalah atau diagnosa dan kebutuhan klien berdasarkan interprestasi yang benar atas data‑data yang telah dikumpulkan sehingga ditemukan masalah atau diagnosa yang spesifik.
  1. Langkah III (ketiga) : Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial
Mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial yang mungkin terjadi berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil mengamati klien, dimana bidan diharapkan dapat bersiap‑siap bila diagnosa ini benar‑benar terjadi. Dan pada langkah ini penting sekali melakukan asuhan yang aman.     
  1. Langkah IV (keempat): Identifikasi kebutuhan yang perlunya tindakan segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan perlu untuk dikonsultasikan/ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
  1. Langkah V (kelima) : Merencanakan Asuhan yang menyeluruh
Merencanakan asuhan yang menyeluruh yang didukung dengan penjelasan yang betul‑betul rasional sebagai dasar mengambil keputusan sesuai dengan langkah-langkah sebelumnya. Bidan merumuskan rencana asuhan sesuai dengan hasil pembahasan rencana bersama klien, kemudian membuat kesepakatan bersama sebelum melaksanakannya.
  1. Langkah VI (keenam) : Melaksanakan rencana asuhan secara efisien dan aman
Dimana bidan berkolaborasi dengan dokter, untuk menangani klien yang mengalami komplikasi, maka keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan bagi klien adalah tetap bertangung jawab terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama yang menyeluruh tersebut.
  1. Langkah VII ( ketujuh ) : Evaluasi
Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan, meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan, apakah benar‑benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhannya. Dan rencana yang dibuat dianggap efektif jika memang benar efektif dalam pelaksanaannya.

C.      PENDOKUMENTASIAN
Dalam pendokumentasian pada ibu dengan kehamilan normal kali ini penulis mengunakan penerapan sistem SOAP.
S       :    Data subyektif
              Dalam pengkajian/pengumpulan data yang diperlukan adalah berasal dari pasien/keluarga yang mendukung kehamilan normal.


O       :    Data obyektif
              Pengkajian/pengumpulan data yang berasal dari pemeriksaan yang dilakukan yang mendukung kehamilan normal.
A       :    Analisa
              Berdasarkan data yang telah di kaji baik subyektif dan data obyektif dapat diintegrasikan/dihubungkan sehingga dapat membuat analisa tentang diagnosa dan masalah/kesimpulan.
P       :    Planning
              Mengacu dari diagnosa dan masalah dapat direncanakan dan dilakukan tindakan kebidanan yang mendukung kehamilan normal. Dengan dokumentasi yang berisi kenyataan yang essensial dapat menjaga kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi untuk suatu periode tertentu.

Dengan dokumentasi yang berisi kenyataan yang essensial dapat menjaga kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi untuk suatu periode tertentu.















BAB III
TINJAUAN KASUS


ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NORMAL
NY. S, G1P0A0, USIA 23 TAHUN, HAMIL 33 MINGGU

I.         PENGKAJIAN
Tanggal      :    16 Februari 2010
Waktu        :    07.25 WIB
Tempat       :    BPS Siti Musa’adah

II.      IDENTITAS PASIEN
Identitas Pasien                                        Penanggung Jawab
                                                                 Status : Suami
Nama ibu        :    Ny. S                             Nama suami    :    Tn. S
Umur               :    23 tahun                        Umur              :    28 tahun
Agama            :    Islam                             Agama            :    Islam
Pendidikan      :    SMA                             Pendidikan     :    SMA
Pekerjaan        :    Ibu rumah tangga          Pekerjaan        :    Swasta
Suku bangsa    :    Jawa                              Suku bangsa   :    Jawa
Alamat            :    Tunjung RT.01/08         Alamat            :    Tunjung RT.01/08
                             Ngaliyan                                                    Ngaliyan

III.   DATA SUBYEKTIF
1.    ALASAN DATANG :
     Ibu ingin memeriksakan kehamilannya.

2.    KELUHAN UTAMA :
     Ibu mengatakan badannya pegel-pegel.

3.    RIWAYAT KESEHATAN :
   Sekarang    :    Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit jantung, hipertensi, DM, hepatitis, asma, TBC, malaria, HIV/AIDS, PMS.
   Yang lalu   :    Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit jantung, hipertensi, DM, hepatitis, asma, TBC, malaria, HIV/AIDS, PMS.
   Keluarga    :    Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada riwayat keturunan kembar, penyakit jantung, hipertensi, DM, hepatitis, asma, TBC, malaria, HIV/AIDS, PMS.

4.    RIWAYAT OBSTETRI
a.    Riwayat Haid :
     Menarche :  13 tahun            Nyeri haid    : tidak
     Siklus       :  ± 28 hari            Banyaknya   : 2-3x ganti pembalut/hari
     Lama        :  ± 7 hari              Warna darah : merah
b.    Riwayat Kehamilan Sekarang
     G ke 1 hamil 33 minggu                  ANC : 8x
     HPHT : 27-6-2009                           Pemberian Fe : 60 tablet
     Gerak janin : terasa                          Tanda bahaya : tidak ada
     TT : 2x                                             Kekhawatiran khusus : tidak ada
     Minum jamu/obat : tidak                 HPL : 4-4-2010
c.    Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu :
     Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang pertama.
d.   Riwayat Anak yang lalu :
     Ibu mengatakan ini adalah anak yang pertama.

5.    RIWAYAT PERKAWINAN
     Ibu menikah 1x dengan suami yang sekarang, lamanya ± 1 tahun.
     Status perkawinan : sah

6.    RIWAYAT KB
     Ibu belum pernah menggunakan metode KB apapun.

7.    POLA PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI
Pola Nutrisi :
     Sebelum hamil   :    makan 3x/hari, porsi sedang, menu nasi, lauk, sayur, minum ± 8 gelas/hari.
     Selama hamil     :    makan 3x/hari, porsi sedang, menu nasi, lauk, sayur, minum ± 8 gelas/hari.
     Keluhan             :    ibu mengatakan tidak ada keluhan.
Pola Eliminasi :
     Sebelum hamil   :    BAB 1x/hari, konsistensi lembek, BAK 4-5x/hari.
     Selama hamil     :    BAB 1x/hari, konsistensi lembek, BAK 6-8x/hari.
     Keluhan             :    ibu mengatakan tidak ada keluhan.
Pola Aktivitas :
     Sebelum hamil   :    ibu tiap hari melakukan pekerjaan rumah tangga.
     Selama hamil     :    ibu tiap hari melakukan pekerjaan rumah tangga.
     Keluhan             :    ibu merasa badannya pegel-pegel.
Pola Istirahat dan Tidur :
     Sebelum hamil   :    ibu tidur siang ± 2 jam, tidur malam ± 7 jam.
     Selama hamil     :    ibu tidur siang ± 2 jam, tidur malam ± 6 jam.
     Keluhan             :    ibu mengatakan tidak ada keluhan.
Pola Sexual :
     Sebelum hamil   :    ± 3x / minggu
     Selama hamil     :    ± 1x / bulan
     Keluhan             :    ibu mengatakan tidak ada keluhan.
Pola hygiene :
     Sebelum hamil   :    mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, keramas 3x/minggu, ganti baju 2x/hari.
     Selama hamil     :    mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, keramas 3x/minggu, ganti baju 2x/hari.
     Keluhan             :    ibu mengatakan tidak ada keluhan.
Pola hidup sehat :
     Sebelum hamil   :    ibu tidak mengkonsumsi minuman keras, obat-obtan terlarang, tidak merokok.
     Selama hamil     :    ibu tidak mengkonsumsi minuman keras, obat-obtan terlarang, tidak merokok.
     Keluhan             :    ibu mengatakan tidak ada keluhan.
Psiko, sosial, cultural :
Ibu merasa senang dengan kehamilannya yang sekarang. Hubungan ibu dengan keluarga dan tetangga baik. Ibu beribadah sesuai dengan agamanya. Kehamilan sekarang merupakan kehamilan yang diinginkan. Pengambilan keputusan dalam keluarga oleh suami.

8.    TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN
     Ibu mengetahui kebutuhan nutrisi bagi dirinya dan janinnya.

IV.   DATA OBYEKTIF
1.    PEMERIKSAAN FISIK
a.       Pemeriksaan Umum
     Keadaan umum        : baik                        Tensi        :  110/70 mmHg
     Kesadaran                : composmentis        Nadi         :  82x/menit
     BB sebelum/selama  : 48 / 55 kg               Suhu        :  37oC
     TB                            : 157 cm                   RR           :  20x/menit
     LILA                        : 24 cm
b.      Status Present
Kepala          :    mesocephal, kulit kepala bersih, rambut hitam, tidak mudah rontok
Mata             :    konjungtiva merah muda, sklera warna putih jernih
Hidung         :    simetris, tidak ada sekret, tidak ada polip
Mulut            :    tidak ada stomatitis, tidak ada caries dentis
Telinga          :    simetris, tidak ada serumen, tidak ada OMA/OMP
Leher            :    tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis
Ketiak           :    tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada             :    simetris, gerak nafas teratur
Perut             :    tidak ada pembesaran hati dan limpa
Lipat paha    :    tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Vulva            :    tidak ada varises, tidak ada oedema, tidak ada infeksi
Ekstremitas   :    simetris, tidak ada varises, tidak ada oedema
Reflek patela     :          +/+
Punggung     :    tidak ada kelainan
Anus             :    tidak ada hemoroid
c.       Status Obstetrik
1.      Inspeksi
Muka          :  tidak ada oedema, tidak ada cloasma gravidarum
Mammae    :  membesar, areola meghitam, putting menonjol, mammae bersih
Abdomen   :  tidak ada bekas operasi, terdapat striae gravidarum
Vulva         :  tidak ada oedema, tidak ada varises, tidak ada infeksi
2.      Palpasi
Leopold I     :    teraba bagian besar bulat lunak, TFU pertengahan pusat dan procesus xyphoideus
Leopold II    :    sebelah kiri teraba tahanan keras memanjang
                          sebelah kanan teraba bagian-bagian kecil janin
Leopold III  :    teraba bagian besar bulat keras melenting
Leopold IV  :    konvergen
                          TFU  :  31 cm
                          TBJ   :  ( 31 – 12 ) x 155 = 2945 gram
3.      DJJ  :  (+) 140x/menit, punctum maks. di 1/3 antara pusat dan SIAS kiri
4.      Reflek patella : + / +

2.    PEMERIKSAAN PENUNJANG : tidak dilakukan

V.      ANALISA
Ny. S, G1P0A0, umur 23 tahun, hamil 33 minggu, janin tunggal hidup intra uteri, letak membujur, preskep, puki, U

VI.   PLANNING
Tanggal 16 Februari 2010, jam 07.35 WIB
1.      Memberitahu ibu bahwa kondisi dan janinnya dalam keadaan normal
Hasil      :    ibu mengetahui kondisi dirinya dan janinnya normal
2.      Menyarankan ibu untuk makan makanan bergizi seimbang dan minum susu
Hasil      :    ibu bersedia makan makanan yang begizi seimbang dan minum susu
3.      Menyarankan pada ibu untuk berolah raga, minimal jalan-jalan pagi
Hasil      :    ibu bersedia meluangkan waktunya untuk jalan-jalan pagi
4.      Menyarankan pada ibu untuk mengurangi aktivitasnya dan cukup istirahat
Hasil      :    ibu bersedia mengurangi aktivitasnya dan cukup istirahat
5.      Memberikan ibu tablet Fe untuk diminum 1x1 tablet di malam hari dan tablet kalsium lactat 1x1 tablet di pagi hari
Hasil      :    ibu bersedia minum tablet Fe dan kalsium lactat sesuai anjuran
6.      Menganjurkan pada ibu untuk kontrol 2 minggu lagi atau segera bila ada keluhan
Hasil      :    ibu bersedia kontrol 2 minggu lagi atau segera bila ada keluhan
BAB IV
PEMBAHASAN

         
Pada bab ini penulis sebagai praktikan akan mencoba membandingkan antara teori yang diperoleh dengan pelaksanaan asuhan kebidanan di lapangan mulai dan pengkajian sampai dengan pelaksanaan asuhan kebidanan yaitu asuhan kebidanan pada ibu hamil normal.
Pada dasarnya pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal di lapangan hampir sama dengan teori yang diperoleh, mulai dan pengkajian sampai dengan pelaksanaan asuhan kebidanan. Pada kasus di sini kita perlu mengkaji biodata identitas ibu dan alasan kedatangannya, hal ini dibutuhkan untuk mengetahui komplikasi sedini mungkin. Selain itu juga perlu dikaji tentang keluhan atau apa yang dirasakaan ibu yang mengganggu kenyamanannya selama hamil, riwayat kesehatan ibu dan keluarga, tentang riwayat haid ibu, riwayat kehamilan / persalinan yang lalu, riwayat kehamilan yang sekarang, riwayat perkawinan, riwayat KB, kita juga perlu mengkaji reaksi atau dukungan keluarga terhadap kehamilan ini. kemudian ditanya tentang pola pemenuhan kebutuhan sehari – hari dan pengetahuan tentang ANC, semua dilakukan secara sistematis. Setelah itu baru dilakukan pemeriksaan fisik.
 Bukan hanya hal itu saja, semua data yang diperoleh adalah penting untuk menunjang adanya diagnosa yang tepat. Diagnosa yang tepat itulah yang dapat mendiagnosa dini akan adanya kelainan atau ketidaknormalan pada waktu hamil, sehingga manfaat antenatal care dapat dirasakan oleh ibu. Selain itu, diagnosa yang tepat karena adanya data yang dilakukan, serta pemeriksaan yang dilakukan secara tidak langsung menurunkan angka kematian ibu dan anak oleh sebab kehamilan, yang merupakan tujuan dari diadakanya antenatal care.
Dalam hal memberikan asuhan kebidanan, penulis tidak mendapatkan hambatan apapun, karena adanya kerjasama yang baik dengan ibu hamil selama melakukan pemeriksaan, sehingga mempermudah penulis untuk melakukan asuhan kebidanan.

BAB V
PENUTUP


Dari semua tindakan yang telah penulis laksanakan selama penyusunan laporan ini, maka penulis mengambil kesimpulan dan saran sebagai berikut :

A.        KESIMPULAN
1.         Pada kasus yang penulis amati, ibu hamil tersebut sudah memasuki kehamilannya pada trimester III yang mana ibu dapat mulai menggunakan energi dan pikirannya secara konstruktif. Pada trimester  ini biasanya ibu merasa sehat, nafsu makan sudah pulih kembali, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yng lebih tinggi dan masa tidak nyaman waktu hamil sudah berkurang, hanya dengan adanya tendangan janin yang aktif, ibu merasa terganggu kenyamanannya, tapi tidak menjadi masalah karena suatu keluhan yang lazim dialami ibu hamil dan termasuk hal yang normal, dan ibu akan merasa lebih cemas apabila tidak ada gerakan janinnya lebih dari 1 hari, maka ibu akan mengatasi permasalahannya trseut dengan periksa hamil.
2.         Dalam menerapkan manajemen kebidanan penulis pada kasus ini mulai dari pengkajian sampai evaluasi, tidak didapatkan masalah yang spesifik, karena ibu hamil masih dalam batas normal, yang didukung dengan data penunjang, sehingga penulis dapat menganalisa / menegakkan diagnosa serta melaksanakan asuhan kebidanan.

B.        SARAN
·         Untuk Bidan
Sebagai seorang bidan dalam melakukan pemeriksaan ibu hamil sebaiknya memperhatikan kemungkinan berbagai masalah yang timbul dari ibu hamil normal dan selalu meningkatkan pengetahuan yang berkaitan dengan masalah kesehatan.
·         Untuk ibu hamil
Ibu hamil sebaiknya selalu memeriksakan kehamilannya tepat waktu atau jika ada keluhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar