ASKEB I (KEHAMILAN) |
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan idaman
bagi setiap orang, pemerintah pun juga memberikan perhatian yang cukup besar terhadap kesehatan tersebut. Kesehatan sangat diperlukan
sejak konsepsi hingga menjelang mati, dan siklus kehidupan ini berawal dari
kandungan seorang ibu. Kehamilan seorang ibu mempunyai banyak resiko baik
terhadap ibu maupun bayinya.
Bertitik tolak dari
konsep tersebut diatas jelaslah pembangunan manusia
seutuhnya bukan hanya pembangunan fisik atau ekonomi saja melainkan juga
pembangunan di bidang kesehatan. Dimana untuk membangun manusia seutuhnya
berarti menjamin adanya perbaikan taraf hidup dan semua lapisan masyarakat.
Demikian pula halnya dengan kemampuan pelayanan kesehatan dalam meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan akan berdampak langsung pada upaya peningkatan
kesehatan, misalnya pada pemeriksaan kehamilan yang paripurna.
Dengan menerapkan
manajemen kebidanan diharapkan kondisi ibu dan janin dapat
terdeteksi secara komprehensif sehingga ibu dalam masa kehamilannya sampai masa
persalinan dan post partum tetap dalam kondisi baik, sehingga janin dalam masa
kehamilan juga dalam kondisi baik dan lahir secara normal dan tumbuh kembang
menjadi manusia yang berkualitas.
Berdasarkan data diatas praktikan mencoba melakukan study kasus. Pada Ny S, G1P0A0, hamil 33 minggu yang dilaksanakan di BPS SITI MUSA’ADAH, BERINGIN, NGALIYAN-SMG tanggal 16 Februari 2010.
B.
Tujuan
Penulisan
·
Tujuan Umum
Memperoleh
suatu pengalaman yang nyata dalam pelaksanaan asuhan kebidanan dengan
menerapkan manejemen kebidanan pada ibu hamil normal.
·
Tujuan Khusus
1.
Mampu melakukan anamnesa dengan menggunakan komunikasi
yang baik dan benar kepada ibu hamil, serta menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti
2.
Mampu melakukan pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang secara lengkap dengan benar dan tepat pada ibu hamil.
3.
Mampu menganalisa masalah
berdasarkan data atau informasi yang telah diperoleh melalui anamnesa dan
pemeriksaan yang dilakukan.
4.
Mampu membuat suatu perencanaan
tindakan berdasarkan analisa yang telah ditentukan.
5.
Mampu melaksanakan asuhan secara
komprehensif sesuai dengan perencanaan yang telah disusun.
6.
Mampu melakukan evaluasi dari
prosedur pemeriksaan yang dilakukan.
7.
Mampu membuat pendokumentsian
menggunakan metode SOAP.
C.
Metodologi
Penulisan
Metode dalam
penulisan ini adalah diskriptif yaitu menggunakan gambaran secara garis besar
serta teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan laporan ini meliputi : wawancara
(anamnesa) untuk mendapatkan data‑data yang diperlukan (data subjektif), metode
observasi untuk mengamati perilaku dan keadaan untuk memperoleh data tentang
kesehatan pasien, metode pemeriksaan fisik untuk memperjelas data-data,
pemeriksaan laboratorium sebagai data penunjang serta metode kepustakaan untuk
perkaya khasanah ilmiah yang mendukung pelaksanaan study kasus. (Sastroasmoro, 1995).
D.
Sistematika
Penulisan
BAB I Pendahuluan berisi latar belakang masalah,
tujuan penulisan, metodologi penulisan, dan sistimatika penulisan.
BAB II Tinjauan Teori berisi konsep
dasar kehamilan dan konsep dasar kebidanan dan pendokumentasian.
BAB III Tinjauan Kasus berisi
pengelolaan kasus.
BAB IV Pernbahasan berisi tentang permasalahan yang
timbul dalam tinjauan kasus yang tidak sesuai dengan konsep dasar.
BAB V Penutup berisi kesimpulan dan saran
Daftar Pustaka
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
KONSEP
DASAR KEHAMILAN
2.1
PENGERTIAN KEHAMILAN
a.
Kehamilan
ialah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai konsepsi dan berakhir sampai
permulaan persalinan. (Manuaba, 1998)
b.
Kehamilan
adalah masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. (Prawirohardjo,S,
1995)
c.
Kehamilan adalah suatu
proses pembuahan dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami,
menghasilkan janin yang tumbuh
di dalam rahim ibu (Depkes RI,1994)
d.
Kehamilan adalah
dimulai dari ovulasi sampai partus yaitu kira‑kira 280 hari (40 minggu) dan
tidak lebih dari 300 hari (43minggu), (Prawirohardjo,S, 1995)
Dihitung
dari pertama haid terakhir, kehamilan dibagi dalam 3 trimester yaitu :
a.
Trimester pertama yaitu : dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan.
b.
Trimester kedua yaitu :
dimulai dari bulan ke empat sampai 6 bulan.
c.
Trisemester ketiga
yaitu : dimulai dari bulan ke tujuh sampai 9 bulan.
2.2
PROSES TERJADINYA KEHAMILAN DAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN
JANIN
a)
Proses
terjadinya kehamilan
Pada saat sexual intercouse sekitar
200‑600 juta spermatozoa tertuang ke dalam servix uteri dan vornik vagina.
Spermatozoa akan bergerak melalui kanalis servikalis dengan gerakan flagellum
spermatozoa dan kontraksi dinding otot uterus dan tubae uterina yang
terstimulir oleh prostatglandin pada sperma, tempat pembuahan atau fertilasi di
ampula tubae. Oosit sekunder dilepaskan oleh volikel ovarium ditangkap oleh
fimbrae tubae dari oosit masuk ke dalam ampula tubae tempat fertikel.
b)
Pertumbuhan
dan perkembangan janin
·
Periode pre embrional
yaitu : dari minggu pertama sampai minggu ke tiga.
1)
Fertilisasi
a)
Bertemunya spermatozoa
dengan ovum melalui beberapa fase
b)
Sperma menembus corona
radiata
c)
Spermatozoa menembus
zona pellucida
d)
Fungsi membran plasma
oosit dengan membran plasma spermatozoa
e)
Oosit sekunder
menyelesaikan pembelahan meiosis II
f)
Pembentukan pronucleus
male
g)
Penyatuan antara pronucleus
female dengan pronucleus male dan membentuk zigote
h)
Hasil dari fertilisasi
i)
Terbentuknya kembali sel
dengan jumlah chromosome diploid
j)
Penentuan jenis sex
k)
Variasi spesies yaitu
pertukaran materi genetik
2)
Zigote
Sel primordial manusia baru yang haploid
dan akan mengalami pembelahan mitosis yang berulang‑ulang.
a)
Zigot menjadi dua sel
yang masing-masing disebut blastomer kemudian membelah terus menjadi empat,
delapan, enam belas, tiga puluh dua, dan seterusnya.
b)
Blastomer semakin lama
menjadi berubah bentuk berjejal satu sama lain dan pada 3 hari fertilisasi berubah menjadi
morula dan masuk cavum uteri.
c)
Blastomer berkelompok yang dapat dibedakan menjadi embrioblast dan
trophoblast pada stadium konseptus disebut sebagai blastosit (blastula).
d)
Pada hari ke-6, blastosita melekat pada
ephitel endometrium sel trophoblast berproliferasi dan differensiasi menjadi
cytotrophoblast berada di superfistal dan cyncytiotrophoblast yang berada di
profundal. Terjadi implantasi blastosita ke dalam endometrium.
e)
Pada hari ke‑7,
terbentuk triphoblast (endoderm primitra) pada facies cavum blastosit
embrioblast.
f)
Pada minggu ke-2, blastosit masuk
sepenuhnya ke dalam endometrium, aktif metakukan mitase, menjadi tebal dan
memproduksi Human Chorionic Gonadotrophin (HCG), masuk kedalam darah maternal
dan pada akhir minggu ke2 kadarnya cukup sensitif untuk test kehamilan.
g)
Di daerah antara
embriobalst dengan trophoblast terbentuk spatium sebagai primodium dari cavum
amnion, sel-sel amnioblast kemudian menjadi membran yang disebut amnion.
·
Periode Embrional
Dari minggu ke‑3 sampai ke‑8, pada
masa ini terjadi perkembangan embrio secara morfoligik embrio disebut grastula.
Pada akhir periode embrional semua sistim organ utama sudah terbentuk tetapi
belum berfungsi sempurna dan embrio telah memiliki gambaran manusia.
Pembentukan plasenta telah sempurna dan sudah berfungsi pada minggu ke‑3.
1)
Perkembangan Embrio
ü Minggu
ke‑4 yaitu : pembentukan tunas ekstrimitas inferior, mandibula dan maxila tunas
ekstrimitas superior.
ü Minggu ke‑5 yaitu : pertumbuhan otak, deferensiasi
ekstrimitas dan jari.
ü Minggu
ke‑6 yaitu : ada reflek spontan pada embrio bila disentuh.
ü Minggu
ke‑7 yaitu : pembentukan organ pencernaan.
ü Minggu
ke‑8 yaitu : ekstrimitas tampak dan jari panjang dan telah terpisah, ekor
menghilang, kepala menyusul separo embrio.
2)
Umur embrio dapat
ditentukan dengan :
a)
HPHT
b)
Perkiraan waktu
fertilitas
c)
Pengukuran rongga
chorion dan embrio
d)
Secara Internasional
“Cargenic Embrionie Staging System”
·
Periode
Fetal
Minggu ke‑9 sampai lahir embrio menjadi fetus,
pertumbuhan badan dan deferensiasi organ.
1)
Minggu ke-9 sampai
minggu ke-12
Ekstrimitas sudah
sempurna, hepar berfungsi dan lien mulai aktif. Urine terbentuk.
2)
Minggu ke-13 sampai
minggu ke-16
Regenerasi
membentuk saraf dan sudah mulai berbentuk manusia.
3)
Minggu ke-17 sampai
ke-20
Diferensiasi
organ genetalia dan kulit terlapisi vernik caseosa.
4)
Minggu ke‑21 sampai ke‑25
Kulit keriput,
surfactan disekresikan, jari telah tumbuh kuku.
5)
Minggu ke-26 sampai ke‑29
Lien berfungsi
hematopolisis, medulla essium membuat eritrosit.
6)
Minggu ke‑30 sampai ke‑34
Reflek pupil terhadap
cahaya dapat dibangkitkan 8%, berat badan, lemak rutin, kulit pink, ekstremitas gemuk.
7)
Minggu ke‑35 sampai ke‑38
Fetal
full aterm
Plasenta
Umumnya
plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan lebih kurang 16 minggu dengan tuang amnion telah mengisi seluruh cavum uteri. Fungsi
plasenta adalah mengusahakan janin tumbuh baik, untuk pertumbuhan ini
dibutuhkan adanya saluran zat asam, zat‑zat gizi dan pembuangan CO2
serta metabolisme janin ke peredaran darah lain. Fungsi plasenta adalah :
·
Nutrisi : memberi
makanan pada janin
·
Eksktesi : mengeluarkan
bahan metabolisme
·
Sebagai alat pembentuk
hormon
·
Sebagai alat untuk
mengeluarkan anti body bayi
·
Sebagai respirasi :
untuk memenuhi O2 dan mengeluarkan CO2
Liquor Amni’i
Warna
putih agak keruh, bau khas, agak amis dan volume pada hamil cukup bulan 1000 ‑
1500 ml.
Fungsi air ketuban :
a)
Melindungi janin
terhadap trauma dari luar
b)
Memungkinkan janin
bergerak bebas
c)
Melindungi suhu tubuh
janin
d)
Meratakan
tekanan di dalam uterus pada waktu partus
e)
Membersihkan jalan
lahir
2.3
PERUBAHAN FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS PADA KEHAMILAN
a)
Perubahan‑perubahan
Maternal
· Minggu
ke‑4
Ibu terlambat
menstruasi. Payudara menjadi nyeri dan membesar, kelelahan yang kronis dan
sering kencing mulai terjadi dan berlangsung sampai 3 bulan, berikutnya. HCG di
dalam urine dan serum 9 hari setelah konsepsi.
· Minggu
ke‑8
Mual dan muntah/morning
sickness, mungkin
terjadi sampai 12 minggu. Uterus berubah dari bentuk pear menjadi globular. Tanda‑tanda hegar dan Goodell muncul,
servic fieksim leukorhoe meningkat. Ibu mungkin terkejut atau senang dengan
kehamilannya. Penambahan BB tidak terlihat.
· Minggu
ke‑12
Tanda Chedwick muncul.
Uterus naik diatas symphisis pubis. Kontraksi Braxton Hicks mulai dan mungkin terus berlangsung selama
kehamilan. Potensi untuk menderita infeksi saluran kencing meningkat
dan ada selama kehamilan. Kenaikan BB sekitar 1‑2 kg selama
trimester pertama. Plasenta berfungsi penuh dan memproduksi hormon.
· Minggu
ke‑16
Fundus
berada di tengah antara symphisis dan pusat. BB ibu bertambah 0,4-0,5kg perminggu
selama sisa kehamilan. Mempunyai lebih banyak energi, diameter lebih biparietal
dapat diukur dengan ultrasound. Sekresi vagina meningkat. Tekanan pada
kandung kencing berkurang dan sering kencing berkurang.
·
Minggu
ke‑20
Fundus mencapai pusat, payudara mulai sekresi colostrum. Kantung ketuban
menampung 400cc cairan. Rasa akan pingsan dan pusing mulai terjadi jika posisi
berubah secara mendadak. Varises pembuluh darah mungkin mulai terjadi, ibu
merasakan gerakan janin. Areola mamae bertambah gelap, mungkin terjadi kram
pada kaki.
· Minggu
ke‑38
Penurunan bayi kedalam
pelviks/panggul ibu, plasenta setebal hampir 4 kali waktu 18 minggu dan
beratnya 0,5‑0,6 kg. Ibu
ingin sekali melahirkan anak, sakit pinggang dan sering kencing meningkat. Braxton hick meningkat karena serviks dan
SBR mempersiapkan persalinan.
b)
Perubahan‑perubahan
Hormonal pada lbu
Selama
siklus normal menstruasi, pituitary anterior memproduksi LH dan FSH. FSH menstimulasi Grafian Follicle untuk menjadi matang
dan berpindah ke permukaan ovarium di mana ia dilepaskan. Folikel yang
kosong dikenal sebagai corpus liteum yang distimulasi oleh LH untuk
memproduksi progesteron. Progesteron dan Esterogen menstimulasi
perkembangbiakan desidua dalam upaya mempersiapkan implantasi jika kehamilan
terjadi.
Plasenta yang terbentuk dan berfungsi lengkap 10 minggu setelah pembuahan mengambil alih tugas corpus luteum untuk memproduksi
Esterogen dan Progesteron.
1.
Hormon estrogen
a)
Pengaruh umum
Menyebabkan
pertumbuhan, baik ukuran maupun jumlah sel.
b)
Pengaruh Khusus
·
Menyebabkan penebalan
endometrium sehingga ovum yang sudah dibuahi dapat tertanam.
·
Menyebabkan hypeolophy
dinding uterus dan peningkatan ukuran pembuluh darah dan lymphatics yang
mengakibatkan peningkatan vaskularisasi, kongesti dan odema.
Perubahan yang terjadi :
a)
Tanda Chedwick : warna
biru / ungu di vulva dan vagina
b)
Tanda Goodell :
melemahnya serviks
c)
Tanda Hegar :
melemahnya isthmus uteri
d)
Hyphertrophy dan
Hyperplasia otot uterus.
e)
Hyphertrophy dan
Hyperplasia jaringan payudara termasuk sistem pembuluh
2.
Hormon progesteron
a)
Pengaruh Umum :
Peningkatan
sekresi, mengendurkan otot-otot halus.
b)
Pengaruh Khusus :
·
Menyebabkan perubahan
endometrium sehingga ovum yang sudah dibuahi dapat tertanam.
·
Mengendurkan otot‑otot
halus yang berakibat :
(a)
Meningkatkan waktu
pengosongan lambung dan gerak peristaltik.
(b)
Meningkatkan
gastric refick karena pengendoran cardiac spinter, rasa panas dalam perut.
(c)
Penurunan
motilitas gastro intestinal yang mengakibatkan konstipasi.
(d)
Pembuluh
darah arteri dan dinding, vena mengendur dan membuka meningkatkan kapasitas
vena dan venulus.
·
Menjaga peningkatan
suhu basal ibu
·
Merangsang perkembangan
sistem alveolus payudara
·
Dengan hormon relaxin
melembutkan/ mengendurkan jaringan penghubung, ligamen dan otot sakit punggung,
nyeri ligamen.
c)
Perubahan pada Sistem
Cardiovaskuler
dan Sistem Hematologikal
1)
Cardiac Out put
Adalah produk denyut jantung dan volume
detak, kedua hal ini meningkat selama kehamilan normal antara 30% ‑ 50% selama
kehamilan. Level maksimumnya pada trimester III dan tetap tinggi sampai
persalinan. Cardiac Output
tergantung pada posisi ibu dan menurun pada saat ibu berbaring terlentang. Uterus yang membesar menekan vena cava
imferior, mengurangi venosus kembali
ke jantung sehingga mengurangi Cardiac Output.
Ibu
hamil mempunyai sindrom hipokusi pada saat berbaring terlentang dan mengalami
tekanan darah serta gejala‑gejala pusing, pening, mual dan rasa akan pingsan.
2)
Tekanan Darah
Turunnya peripheral
vaskuler resistance selama kehamilan utamanya disebabkan pengaruh peregangan
otot halus oleh progesteron. Penurunan dalam peripheral vaskuler resistance
mengakibatkan penurunan dalam darah selama 24 minggu pertama.
Tekanan sistolik
turun sekitar 5 sampai 16 mmHg dan diastolik 10 sampai 15 mmHg setelah 24
minggu, tekanan darah sedikit demi sedikit naik dan kembali pada tekanan darah
sebelum hamil. Odema pada kaki sangat umum pada akhir kehamilan karena
meningkatnya tekanan venous pada kaki, terhalangnya aliran lympatik dan
menurunnya tekanan osmotik colled plasma.
3)
Volume Plasma dan Masa
“RBC”
Volume plasma maternal meningkat pada
swit 10mg dan terus meningkat sampai 30‑40mg. Perubahan rata‑rata volume plasma
internal berkisar antara 20‑100 %. Sedangkan
RBC meningkat hanya 18‑30%, hemotokril
menurun selama kehamilan yang normal. Hal ini disebut anemia fisiologis dalam
kehamilan.
4)
Pembekuan
Perubahan dalam level fibrinogen, faktor
penggumpalan, dan platelets selama hamil berakibat peningkatan kapasitas
penggumpalan dengan akibat peningkatan resiko dan pembekuan intervaskuler
tersebar yang menimbulkan komplikasi seperti kehamilan mola dan absorsi
placenta.
5)
Metabolisme Zat Besi
Zat besi yang diperlukan oleh ibu hamil
adalah 1000mg,
ini termasuk 500mg yang digunakan untuk meningkatkan masa RBC, 300 mg untuk
janin, dan 200 mg untuk mengganti kehilangan zat besi 3,5 mg/hr.
Tujuan pemberian suplemen zat besi
adalah untuk mencegah kekurangan zat besi ibu. Diperkirakan bahwa ibu yang
mengalami kekurangan zat besi pada awal kehamilan dan tidak mendapatkan
suplemen, memerlukan sekitar dua tahun mengisi kembali simpanan zat besi karena
dari sumber‑sumber makanan.
d)
Perubahan Psikologis dalam
kehamilan TM III
Trimester ketiga
ditandai dengan klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi. Pada bulan ke-8
mungkin terdapat periode tidak semangat dan depresi ketika bayi semakin besar
dan ketidaknyamanan bertambah. Sekitar 2 minggu sebelum melahirkan sebagian
besar wanita mulai mengalami perasaan senang.
·
Keluhan‑keluhan
umum pada wanita hamil
a.
Keluhan tentang
perasaan dan emosi
· Kehamilan
kadang membuat seorang wanita sangat emosional, mereka dapat tertawa
atau menangis tanpa alasan tertentu, bahkan beberapa wanita akan menangis
meskipun mereka gembira, atau dapat pula timbul perasaan depresi, marah dan
kesal.
· Beberapa
wanita cemas dan takut sewaktu
mereka hamil,
khususnya mengenai kesehatan bayi atau mengenai proses persalinan juga masalah
lain dalam kehidupan.
· Banyak
wanita hamil yang mengalami mimpi yang aneh, mimpi ini dapat sangatlah indah,
berarti, menakutkan atau hanya aneh saja.
· Beberapa
wanita tidak mau melakukan kegiatan sex terlalu banyak pada saat meraka hamil,
tetapi dalam pihak beberapa wanita lebih menginginkannya dari pada biasanya.
b.
Keluhan mengenai
perubahan tubuh Itibiffi
1)
Cloasma
gravidarum
Merupakan
daerah berwarna kehitaman yang muncul pada muka, payudara, dan perut. Tidak
berbahaya dan menghilang setelah persalinan.
2)
Bercak keunguan di
kulit
Bercak timbul
dari sekelompok kecil vena di bawah kulit, terjadi bila ada pembengkakan
pembuluh darah biasanya menghilang setelah persalinan.
3)
Payudara
yang membesar dan keluar cairan
Payudara seorang wanita akan membesar selama masa kehamilan sebagai
persiapan untuk membuat air susu untuk bayinya dan mungkin dapat timbul rasa
nyeri.
4)
Pelupa
Beberapa wanita pelupa saat mereka hamil
c.
Keluhan mengenai makan
dan minum
1)
Mual dan tidak suka
pada beberapa makanan
Banyak yang mengeluh mual pada
bulan pertama kehamilan. Hat ini biasa
disebut morning sickness/mual setiap pagi.
2)
Keinginan
untuk makan makanan tertentu (ngidam)
3)
Rasa
terbakar (panas) dan nyeri diperut serta daerah sekitar payudara disebut indisgestion atau heart burn. Hal ini timbul karena
bayi yang tumbuh memenuhi
perut ibu dan mendorongnya keatas lebih tinggi dari biasanya.
4)
Rasa kantuk
Hal
ini merupakan hal yang biasanya ditemukan pada 3 bulan pertama, penting baginya untuk istirahat yang cukup.
5)
Sulit tidur
d.
Keluhan mengenai nyeri
pada tubuh
1)
Tendangan bayi yang
menyakitkan atau berhentinya bayi menendang
Biasanya ibu merasakan tendangan secara teratur pada
bulan ke-6 atau bulan ke-7. Jika bayi berhenti menendang untuk beberapa jam,
hal ini biasa. Tetapi bila ibu tidak merasakan tendangan lebih dari satu hari,
mungkin ada masalah.
2)
Nyeri tiba‑tiba pada
tepi perut bagian bawah
Rahim ditunjang oleh
ligamentum yang sangat kuat. Gerakan yang tiba-tiba dapat menyebabkan nyeri
pada ligamentum ini
3)
Kram di awal kehamilan
Kram ringan dapat
terjadi di awal masa kehamilan, hal ini normal, tetapi bila sering hai ini
perlu di waspadai.
4)
Nyeri di daerah
persendian
Tubuh dari wanita hamil
lunak dan agak regang, sehingga bayi dapat bertambah besar dan juga untuk
memudahkan proses persalinan, kadang sendinya juga menjadi longgar dan terasa
tidak nyaman, khususnya daerah panggul.
5)
Nyeri di daerah
punggung
Banyak wanita nyeri di
daerah punggung, berat bayi, rahim dan kandungan air, memberikan beban bagi
tulang dan otot ibu, juga bekerja keras.
6)
Kram pada kaki
Pada umumnya wanita
hamil sering mengalami kram pada kaki atau tungkai khususnya pada malam hari
atau sewaktu mereka meregangkan kakinya.
7)
Kaki bengkak
Pembengkakan kaki sering ditemui, khususnya
pada siang hari atau udara panas hal ini normal, tetapi bila pembengkakan
terjadi pada saat ibu bangun tidur pagi atau jika pembengkaan bertambah parah
atau bila ada pitting odema, demikian juga pembengkaan di daerah tangan dan
muka berarti ada masalah.
8)
Kesulitan untuk bangun
dan berdiri
Posisi yang paling baik
adalah tidak berbaring dengan posisi lurus pada pungung. Berat rahim menekan
jumlah darah yang membawa makanan dan udara di bayi.
9)
Kesulitan BAB
Beberapa
ibu hamil mengalami kesulitan untuk BAB, hal ini disebut konstipasi. Hal yang
dapat dilakukan ibu :
ü
Makan
sayuran dan buah lebih banyak
ü Makan makanan yang lebih berserat
ü Minum
air lebih banyak
ü Berolah
raga teratur
10)
Pembengakakan pembuluh
darah
Bewarna kebiruan dapat
muncul di daerah kaki atau di daerah genetalia yang disebut varicese veins juga
dapat menimbulkan keluhan nyeri.
11)
Wasir
Hemoroid merupakan
pembesaran pernbuluh vena di sekitar anus. Penyakit ini dapat memberikan
keluhan berupa rasa panas, sakit atau gatal. Kadang dapat timbul perdarahan
sewaktu ibu hamil BAB, apalagi ada keluhan konstipasi.
12)
Sering BAK
Keluhan ini hal yang normal, khususnya pada bulan pertama dan terakhir pada
kehamilan. Diakibatkan oleh kandungan yang bertambah besar dan menekan kandung
kemih, sehingga hanya tersisa sedikit tempat untuk urine.
13)
Keputihan
Cairan vagina merupakan salah satu cara membilas dari
dalam. Wanita hamil kadang mengeluh bahwa cairan yang keluar banyak sekali
khususnya pada akhir masa kehamilan. Bila bewarna kekuningan dan jernih hal
yang normal. Bila disertai gatal, rasa kebakar atau bau busuk kemungkinan
terkena infeksi.
14)
Sakit kepala
Merupakan keluhan yang
biasa didapat pada kehamilan tetapi biasanya tidak membahayakan. Jika wanita
hamil datang dengan keluhan sakit kepala, dengan pembengkakan, tekanan darah
naik merupakan tanda‑tanda yang menghawatirkan.
15)
Sesak napas
Keluhan ini muncul pada akhir masa kehamilan. Hal ini disebabkan oleh bayi
yang terus tumbuh mendesak paru‑paru ibu, yakinkan bahwa keluhan ini normal.
16)
Keringat banyak
Hal ini biasa dijumpai dan selama tidak ada hal‑hal lain yang
menghawatirkan, wanita hamil tidak perlu cemas
2.4 FREKUENSI
PEMERIKSAAN KEHAMILAN
a.
Pemeriksaan pertarna
kali yang ideal adalah sedini mungkin setelah haidnya terlambat, sekurang‑kurang satu bulan.
b.
Periksa
ulang satu kali sebulan sampai kehamilan 28 minggu.
c.
Periksa
ulang tiap 2 minggu pada kehamilan 28‑36 minggu.
d.
Setelah
36 minggu dilakukan tiap minggu sampai bayi lahir.
2.5
ANTENATAL CARE
a.
Pengertian
·
Antenatal care adalah :
Pelayanan kesehatan atau perawatan kepada ibu selama masa kehamilan (DepKes RI,
1997).
·
Antenatal care adalah :
pengawasan terhadap lbu hamil dengan mempersiapkan sebaik‑baiknya fisik dan
mental ibu dalam kehamilan, persalinan dan nifas sehingga selalu dalam keadaan
sehat dan normal.(Prawiroharjo, S, 1994)
b.
Tujuan
a)
Tujuan umum :
Antenatal Care bertujuan untuk menjaga
agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik
dan selamat serta menghasilkan bayi yang sehat. (Dep Kes RI, 1997)
b)
Tujuan khusus pelayanan antenatal care :
·
Memantau kemajuan
kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.
·
Meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan bayi.
·
Mengenali secara dini
adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil termasuk
riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
·
Mempersiapkan
persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan
trauma seminimal mungkin.
·
Mempersiapkan ibu agar
masa nifas berjalan normal dan pemberian asi ekslusif.
·
Mempersiapkan peran ibu
dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara
normal.
c.
Kebijakan
program
1)
Kunjungan dalam pelaksanaan ANC
terdapat kesepakatan adanya standar minimal yaitu dengan pemeriksaan ANC 4 kali
selama kehamilan dengan distribusi sebagai berikut :
a.
Minimal
satu kali pada trimester I
b.
Minimal satu kali pada
trimester II
c.
Minimal
dua kali pada trimester III (Dep Kes RI, 1994)
2)
Pelaksanaan pelayanan
Pelayanan antenatal care
selengkapnya mencakup anemnesis, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan),
pemeriksaan laboratorium
atas indikasi dasar dan intervensi khusus sesuai dengan tingkat resiko. Dengan pelayanan / asuhan standar minimal termasuk “7T” yaitu :
a.
(Timbang) berat badan
b.
Ukuran
(tekanan) darah, diukur setiap kunjungan
c.
Ukur
(Tinggi) fundus uteri, dilakukan setiap kunjungan dimana fundus uteri mulai
teraba setelah usia kehamilan > 12 minggu.
d.
Pemberian
imunisasi (Tetanus Toxoid) atau TT lengkap, mulai diberikan usia kehamilan 16
minggu dengan interval pemberian selanjutnya 4 minggu.
e.
Pemberian
(Tablet zat besi) minimal 90 tablet selama hamil, mulai diberikan pada usia
kehamilan 20 minggu diminum 1 hari 1 tablet.
f.
Tes terhadap penyakit menular sexual.
g.
Temu
wicara dalam rangka persiapan rujukan.
d.
Kebijaksanaan
tekhnis
Setiap kehamilan dapat berkembang
menjadi masalah atau komplikasi setiap saat itu sebabnya mengapa ibu hamil
memerlukan pemantauan selama kehamilannya.
Pelaksanaan pelayanan ibu hamil secara keseluruhan
meliputi :
1.
Mengupayakan kehamilan
yang sehat
2.
Melakukan
deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila
diperlukan.
3.
Persiapan
persalinan yang bersih dan aman.
4.
Perencanaan
antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan bila terjadi komplikasi.
e.
Pemberian
vitamin dan zat besi
Dimulai dengan memberikan satu
tablet sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung
Fe SO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 mg minimal masing‑masing
90 tablet. Tablet
besi sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi, karena akan menganggu penyerapan.
B.
KONSEP DASAR KEBIDANAN
Dalam konsep dasar kebidanan yang berkaitan dengan judul,
meliputi : pengertian, asuhan kebidanan, pengertian manajemen kebidanan, proses
manajemen kebidanan menurut Varney, langkah‑langkah manajemen kebidanan,
wewenang bidan, kompetensi bidan dan konsep manajemen kebidanan pada ibu hamil
normal.
i.
Asuhan kebidanan
Adalah : penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tangung
jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan/masalah
dalam bidang kesehatan ibu masa hamil, masa persalinan, masa nifas, bayi
setelah lahir, serta keluarga berencana. (Standar
profesi kebidanan 1999).
ii.
Manajemen Kebidanan
Adalah : pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan
metoda pemecahan masalah secara
sistimatis dimulai dari pengkajian, analisa data, diagnosa kebidanan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi. (Standar
profesi kebidanan 1999).
Proses Manajemen menurut Varney (1997)
Proses manajemen terdiri dari 7 (tujuh) langkah yang berurutan dimana
setiap langkah disempurnakan secara periodik. Proses dimulai dengan pengumpulan
data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Ketujuh langkah tersebut membentuk
suatu kerangka lengkap yang dapat diaplikasikan dalam situasi apapun. Akan
tetapi, setiap langkah dapat diuraikan lagi menjadi langkah‑langkah yang lebih
rinci dan ini bisa berubah sesuai dengan kebutuhan klien.
Ketujuh langkah tersebut adalah sebagai berikut :
- Langkah I (pertama) : Pengumpulan data dasar
Melakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang diperlukan secara sisternatik untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkap, yaitu :
1)
Riwayat kesehatan
2)
Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhannya
3)
Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya
4)
Meninjau data laboratorium dan
membandingkannya dengan hasil studi
- Langkah II (kedua) : Interprestasi data dasar
Melakukan identifikasi yang benar terhadap masalah atau
diagnosa dan kebutuhan klien berdasarkan interprestasi yang benar atas data‑data
yang telah dikumpulkan sehingga ditemukan masalah atau diagnosa yang spesifik.
- Langkah III (ketiga) : Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial
Mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial yang
mungkin terjadi berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah
diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan
pencegahan, sambil mengamati klien, dimana bidan diharapkan dapat bersiap‑siap
bila diagnosa ini benar‑benar terjadi. Dan pada langkah ini penting sekali
melakukan asuhan yang aman.
- Langkah IV (keempat): Identifikasi kebutuhan yang perlunya tindakan segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau
dokter dan perlu untuk dikonsultasikan/ditangani bersama dengan anggota tim
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
- Langkah V (kelima) : Merencanakan Asuhan yang menyeluruh
Merencanakan asuhan yang menyeluruh yang didukung dengan
penjelasan yang betul‑betul rasional sebagai dasar mengambil keputusan sesuai
dengan langkah-langkah sebelumnya. Bidan merumuskan rencana asuhan sesuai
dengan hasil pembahasan rencana bersama klien, kemudian membuat kesepakatan
bersama sebelum melaksanakannya.
- Langkah VI (keenam) : Melaksanakan rencana asuhan secara efisien dan aman
Dimana bidan berkolaborasi dengan dokter, untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi, maka keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah tetap bertangung jawab terhadap terlaksananya rencana asuhan
bersama yang menyeluruh tersebut.
- Langkah VII ( ketujuh ) : Evaluasi
Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan, meliputi
pemenuhan kebutuhan akan bantuan, apakah benar‑benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhannya. Dan rencana yang dibuat dianggap efektif jika memang benar
efektif dalam pelaksanaannya.
C. PENDOKUMENTASIAN
Dalam
pendokumentasian pada ibu dengan kehamilan normal kali ini penulis mengunakan
penerapan sistem SOAP.
S : Data subyektif
Dalam
pengkajian/pengumpulan data yang diperlukan adalah berasal dari pasien/keluarga
yang mendukung kehamilan normal.
O : Data obyektif
Pengkajian/pengumpulan
data yang berasal dari pemeriksaan yang dilakukan yang mendukung kehamilan
normal.
A : Analisa
Berdasarkan data yang telah di kaji baik
subyektif dan data obyektif dapat diintegrasikan/dihubungkan sehingga
dapat membuat analisa tentang diagnosa dan masalah/kesimpulan.
P : Planning
Mengacu
dari diagnosa dan masalah dapat direncanakan dan dilakukan tindakan kebidanan
yang mendukung kehamilan normal. Dengan dokumentasi yang berisi kenyataan yang
essensial dapat menjaga kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi untuk suatu
periode tertentu.
Dengan dokumentasi yang berisi kenyataan yang essensial dapat
menjaga kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi untuk suatu periode tertentu.
BAB
III
TINJAUAN
KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NORMAL
NY. S,
G1P0A0,
USIA 23
TAHUN, HAMIL 33 MINGGU
I.
PENGKAJIAN
Tanggal : 16 Februari 2010
Waktu : 07.25
WIB
Tempat : BPS Siti Musa’adah
II.
IDENTITAS
PASIEN
Identitas Pasien Penanggung
Jawab
Status
: Suami
Nama
ibu : Ny.
S Nama suami : Tn. S
Umur : 23
tahun Umur : 28
tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Swasta
Suku
bangsa : Jawa Suku bangsa : Jawa
Alamat : Tunjung RT.01/08 Alamat : Tunjung RT.01/08
Ngaliyan Ngaliyan
III.
DATA SUBYEKTIF
1.
ALASAN
DATANG :
Ibu ingin
memeriksakan kehamilannya.
2.
KELUHAN
UTAMA :
Ibu mengatakan
badannya pegel-pegel.
3.
RIWAYAT
KESEHATAN :
Sekarang : Ibu mengatakan tidak sedang menderita
penyakit jantung, hipertensi, DM, hepatitis, asma, TBC, malaria, HIV/AIDS, PMS.
Yang lalu : Ibu mengatakan tidak pernah menderita
penyakit jantung, hipertensi, DM, hepatitis, asma, TBC, malaria, HIV/AIDS, PMS.
Keluarga : Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada
riwayat keturunan kembar, penyakit jantung, hipertensi, DM, hepatitis, asma,
TBC, malaria, HIV/AIDS, PMS.
4.
RIWAYAT
OBSTETRI
a.
Riwayat
Haid :
Menarche : 13 tahun Nyeri
haid : tidak
Siklus : ± 28 hari Banyaknya : 2-3x
ganti pembalut/hari
Lama : ± 7 hari Warna
darah : merah
b.
Riwayat
Kehamilan Sekarang
G ke 1 hamil 33 minggu ANC : 8x
HPHT : 27-6-2009 Pemberian Fe : 60 tablet
Gerak janin : terasa Tanda bahaya : tidak ada
TT : 2x Kekhawatiran
khusus : tidak ada
Minum jamu/obat : tidak HPL : 4-4-2010
c.
Riwayat
Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu :
Ibu mengatakan
ini merupakan kehamilan yang pertama.
d.
Riwayat
Anak yang lalu :
Ibu mengatakan
ini adalah anak yang pertama.
5.
RIWAYAT
PERKAWINAN
Ibu menikah 1x dengan suami yang sekarang,
lamanya ± 1 tahun.
Status perkawinan : sah
6.
RIWAYAT
KB
Ibu belum
pernah menggunakan metode KB apapun.
7.
POLA
PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI
Pola Nutrisi :
Sebelum hamil : makan 3x/hari, porsi
sedang, menu nasi, lauk, sayur, minum ± 8 gelas/hari.
Selama hamil : makan 3x/hari, porsi
sedang, menu nasi, lauk, sayur, minum ± 8 gelas/hari.
Keluhan : ibu mengatakan tidak ada keluhan.
Pola Eliminasi
:
Sebelum hamil : BAB 1x/hari, konsistensi
lembek, BAK 4-5x/hari.
Selama hamil : BAB 1x/hari,
konsistensi lembek, BAK 6-8x/hari.
Keluhan : ibu mengatakan tidak ada keluhan.
Pola Aktivitas
:
Sebelum hamil : ibu tiap hari melakukan
pekerjaan rumah tangga.
Selama hamil : ibu tiap hari
melakukan pekerjaan rumah tangga.
Keluhan : ibu merasa badannya pegel-pegel.
Pola Istirahat
dan Tidur :
Sebelum hamil : ibu tidur siang ± 2 jam,
tidur malam ± 7 jam.
Selama hamil : ibu tidur siang ± 2
jam, tidur malam ± 6 jam.
Keluhan : ibu mengatakan tidak ada keluhan.
Pola Sexual :
Sebelum hamil : ± 3x / minggu
Selama hamil : ± 1x / bulan
Keluhan : ibu mengatakan tidak ada keluhan.
Pola hygiene :
Sebelum hamil : mandi 2x/hari, gosok
gigi 2x/hari, keramas 3x/minggu, ganti baju 2x/hari.
Selama hamil : mandi 2x/hari, gosok
gigi 2x/hari, keramas 3x/minggu, ganti baju 2x/hari.
Keluhan : ibu mengatakan tidak ada keluhan.
Pola hidup
sehat :
Sebelum hamil : ibu tidak mengkonsumsi
minuman keras, obat-obtan terlarang, tidak merokok.
Selama hamil : ibu tidak mengkonsumsi
minuman keras, obat-obtan terlarang, tidak merokok.
Keluhan : ibu mengatakan tidak ada keluhan.
Psiko, sosial,
cultural :
Ibu merasa
senang dengan kehamilannya yang sekarang. Hubungan ibu dengan keluarga dan
tetangga baik. Ibu beribadah sesuai dengan agamanya. Kehamilan sekarang
merupakan kehamilan yang diinginkan. Pengambilan keputusan dalam keluarga oleh
suami.
8.
TINGKAT
PENGETAHUAN PASIEN
Ibu mengetahui kebutuhan nutrisi bagi
dirinya dan janinnya.
IV.
DATA
OBYEKTIF
1.
PEMERIKSAAN
FISIK
a.
Pemeriksaan
Umum
Keadaan umum : baik Tensi : 110/70
mmHg
Kesadaran : composmentis Nadi : 82x/menit
BB sebelum/selama : 48 / 55 kg Suhu : 37oC
TB : 157 cm RR : 20x/menit
LILA : 24 cm
b.
Status
Present
Kepala : mesocephal,
kulit kepala bersih, rambut hitam, tidak mudah rontok
Mata : konjungtiva
merah muda, sklera warna putih jernih
Hidung : simetris,
tidak ada sekret, tidak ada polip
Mulut : tidak
ada stomatitis, tidak ada caries dentis
Telinga : simetris,
tidak ada serumen, tidak ada OMA/OMP
Leher : tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis
Ketiak : tidak
ada pembesaran kelenjar limfe
Dada : simetris,
gerak nafas teratur
Perut : tidak
ada pembesaran hati dan limpa
Lipat paha : tidak
ada pembesaran kelenjar limfe
Vulva : tidak
ada varises, tidak ada oedema, tidak ada infeksi
Ekstremitas : simetris,
tidak ada varises, tidak ada oedema
Reflek patela : +/+
Punggung : tidak
ada kelainan
Anus : tidak
ada hemoroid
c.
Status
Obstetrik
1.
Inspeksi
Muka : tidak
ada oedema, tidak ada cloasma gravidarum
Mammae : membesar,
areola meghitam, putting menonjol, mammae bersih
Abdomen : tidak
ada bekas operasi, terdapat striae gravidarum
Vulva : tidak
ada oedema, tidak ada varises, tidak ada infeksi
2.
Palpasi
Leopold I : teraba
bagian besar bulat lunak, TFU pertengahan pusat dan procesus xyphoideus
Leopold II : sebelah
kiri teraba tahanan keras memanjang
sebelah kanan teraba
bagian-bagian kecil janin
Leopold III : teraba
bagian besar bulat keras melenting
Leopold IV : konvergen
TFU : 31
cm
TBJ : (
31 – 12 ) x 155 = 2945 gram
3.
DJJ : (+)
140x/menit, punctum maks. di 1/3 antara pusat dan SIAS kiri
4.
Reflek
patella : + / +
2.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG : tidak dilakukan
V.
ANALISA
Ny. S, G1P0A0,
umur 23 tahun, hamil 33 minggu, janin tunggal hidup intra uteri, letak
membujur, preskep, puki, U
VI.
PLANNING
Tanggal 16 Februari 2010, jam 07.35 WIB
1.
Memberitahu
ibu bahwa kondisi dan janinnya dalam keadaan normal
Hasil : ibu
mengetahui kondisi dirinya dan janinnya normal
2.
Menyarankan
ibu untuk makan makanan bergizi seimbang dan minum susu
Hasil : ibu
bersedia makan makanan yang begizi seimbang dan minum susu
3.
Menyarankan
pada ibu untuk berolah raga, minimal jalan-jalan pagi
Hasil : ibu
bersedia meluangkan waktunya untuk jalan-jalan pagi
4.
Menyarankan
pada ibu untuk mengurangi aktivitasnya dan cukup istirahat
Hasil : ibu
bersedia mengurangi aktivitasnya dan cukup istirahat
5.
Memberikan
ibu tablet Fe untuk diminum 1x1 tablet di malam hari dan tablet kalsium lactat
1x1 tablet di pagi hari
Hasil : ibu
bersedia minum tablet Fe dan kalsium lactat sesuai anjuran
6.
Menganjurkan
pada ibu untuk kontrol 2 minggu lagi atau segera bila ada keluhan
Hasil : ibu
bersedia kontrol 2 minggu lagi atau segera bila ada keluhan
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis sebagai praktikan akan mencoba
membandingkan antara teori yang diperoleh dengan pelaksanaan asuhan kebidanan
di lapangan mulai dan pengkajian sampai dengan pelaksanaan asuhan kebidanan
yaitu asuhan kebidanan pada ibu hamil normal.
Pada dasarnya pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil
normal di lapangan hampir sama dengan teori yang diperoleh, mulai dan
pengkajian sampai dengan pelaksanaan asuhan kebidanan. Pada kasus di sini kita
perlu mengkaji biodata identitas ibu dan alasan kedatangannya, hal ini
dibutuhkan untuk mengetahui komplikasi sedini mungkin. Selain itu juga perlu
dikaji tentang keluhan atau apa yang dirasakaan ibu yang mengganggu
kenyamanannya selama hamil, riwayat kesehatan ibu dan keluarga, tentang riwayat
haid ibu, riwayat kehamilan / persalinan yang lalu, riwayat kehamilan yang
sekarang, riwayat perkawinan, riwayat KB, kita juga perlu mengkaji reaksi atau
dukungan keluarga terhadap kehamilan ini. kemudian ditanya tentang pola
pemenuhan kebutuhan sehari – hari dan pengetahuan tentang ANC, semua dilakukan
secara sistematis. Setelah itu baru dilakukan pemeriksaan fisik.
Bukan hanya hal
itu saja, semua data yang diperoleh adalah penting untuk menunjang adanya
diagnosa yang tepat. Diagnosa yang tepat itulah yang dapat mendiagnosa dini
akan adanya kelainan atau ketidaknormalan pada waktu hamil, sehingga manfaat
antenatal care dapat dirasakan oleh ibu. Selain itu, diagnosa yang tepat karena
adanya data yang dilakukan, serta pemeriksaan yang dilakukan secara tidak
langsung menurunkan angka kematian ibu dan anak oleh sebab kehamilan, yang
merupakan tujuan dari diadakanya antenatal care.
Dalam hal memberikan asuhan kebidanan, penulis tidak
mendapatkan hambatan apapun, karena adanya kerjasama yang baik dengan ibu hamil
selama melakukan pemeriksaan, sehingga mempermudah penulis untuk melakukan
asuhan kebidanan.
BAB V
PENUTUP
Dari
semua tindakan yang telah penulis laksanakan selama penyusunan laporan ini,
maka penulis mengambil kesimpulan dan saran sebagai berikut :
A.
KESIMPULAN
1.
Pada kasus yang penulis amati, ibu
hamil tersebut sudah memasuki kehamilannya pada trimester III yang mana ibu
dapat mulai menggunakan energi dan pikirannya secara konstruktif. Pada
trimester ini biasanya ibu merasa sehat,
nafsu makan sudah pulih kembali, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon
yng lebih tinggi dan masa tidak nyaman waktu hamil sudah berkurang, hanya
dengan adanya tendangan janin yang aktif, ibu merasa terganggu kenyamanannya,
tapi tidak menjadi masalah karena suatu keluhan yang lazim dialami ibu hamil
dan termasuk hal yang normal, dan ibu akan merasa lebih cemas apabila tidak ada
gerakan janinnya lebih dari 1 hari, maka ibu akan mengatasi permasalahannya
trseut dengan periksa hamil.
2.
Dalam menerapkan manajemen kebidanan
penulis pada kasus ini mulai dari pengkajian sampai evaluasi, tidak didapatkan
masalah yang spesifik, karena ibu hamil masih dalam batas normal, yang didukung
dengan data penunjang, sehingga penulis dapat menganalisa / menegakkan diagnosa
serta melaksanakan asuhan kebidanan.
B.
SARAN
·
Untuk Bidan
Sebagai seorang bidan dalam melakukan pemeriksaan ibu hamil
sebaiknya memperhatikan kemungkinan berbagai masalah yang timbul dari ibu hamil
normal dan selalu meningkatkan pengetahuan yang berkaitan dengan masalah
kesehatan.
·
Untuk ibu hamil
Ibu hamil sebaiknya selalu memeriksakan kehamilannya tepat
waktu atau jika ada keluhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar